Subscribe:

Labels

Rabu, 18 Desember 2013

Mengenal Mioma Uteri

MiomaUteri adalah tumor jinak pada dinding rahim. Mioma juga disebut mioma, myom, tumor otot rahim atau tumor fibroid, karena berasal dari sel jaringanfibro.

Etiologi Mioma Uteri
Sebagian ahli berpendapat, penyebab Mioma uteri terjadi karena adanya perangsangan hormon estrogen terhadap sel-sel yang ada di otot rahim.
Mioma uteri ini akibat pengaruh estrogen. Makanya, sangat jarang ditemukan pada anak-anak usia pubertas, bahkan nyaris tidak pernah. Anak usia ini, kan, belum ada rangsangan estrogennya. Sementara pada wanita menopause, mioma biasanya mengecil, karena estrogen sudah berkurang.”
Gejala Mioma Uteri
Sebagian pada kasus Mioma uteri ditemukan secara kebetulan pada saat pemeriksaan USG. Gejala yang timbul tergantung pada lokasi dan besarnya Mioma, namun gejala yang paling sering ditemukan adalah:Perdarahan yang banyak dalam waktu yang lama selama masa haid atau pun di luar masa haid.Rasa nyeri karena tekanan Mioma dan terputarnya Mioma, serta adanya infeksi di dalam rahim.Penekanan pada organ di sekitar Mioma seperti kandung kemihureterrektum atau organ rongga panggul lainnya, menimbulkan gangguan buang air besar dan buang air kecil, pelebaran pembuluh darah vena dalam panggul, gangguan ginjal karena pembengkakan yang terjadi pada Mioma.Gangguan pada organ reproduksi (sulit hamil) karena terjadi penekanan pada saluran indung telur.Pada bagian bawah perut dekat rahim terasa kenyal.
Sering kali penderita merasa nyeri akibat mioma mengalami degenerasi atau kontraksi uterus berlebihan pada mioma yang tumbuh ke dalam rongga rahim. Pasangan suami istri sering kali sulit untuk punya anak (infertilitas) disebabkan gangguan pada tuba falopi, gangguan implantasi pada endometrium, penyumbatan, dan sebagainya.
Mioma Uteri dapat mengganggu kehamilan dengan dampak berupa kelainan letak bayi dan plasenta, terhalangnya jalan lahir, kelemahan pada saat kontraksi rahim, pendarahan yang banyak setelah melahirkan dan gangguan pelepasan plasenta, bahkan bisa menyebabkan keguguran.
Sebaliknya, kehamilan juga bisa berdampak memperparah Mioma Uteri. Saat hamil, Mioma Uteri cenderung membesar, dan sering juga terjadi perubahan dari tumor yang menyebabkan perdarahan dalam tumor sehingga menimbulkan nyeri. Selain itu, selama kehamilan, tangkai mioma bisa terputar.

Penanganan Mioma Uteri
Pada Mioma berukuran kecil dan tidak membesar, cukup dilakukan pemeriksaan rutin setiap 3-6 bulan sekali, pengecilan Mioma dapat diatasi dengan obat-obatan GnRH analog, mioma memiliki lapisan kapsul yang tegas, dapat dipisahkan/dikupas dari massa tumornya. Jika terjadi komplikasi dan timbul perdarahan, perlu diberikan transfusi darah dan obat penghilang rasa nyeri. Tindakan operasi dilakukan jika Mioma membesar dan bila timbul gejala penekanan dan nyeri dan perdarahan yang terus menerus.

Operasi pembedahan yaiitu dengan histerektomi (pengangkatan kandungan) jika tidak ada rencana hamil lagi, atau miomektomi (mengangkat miomnya saja) pada usia reproduksi/masih rencana hamil. Namun jika massa tumor terlalu besar atau luas, kadang tidak memungkinkan hanya dilakukan pengangkatan massa tumor, sehingga tetap dilakukan histerektomi.

0 komentar :

Posting Komentar